ALAM TELAH MEMBERIKU KEHIDUPAN MAKA AKU PUN INGIN LEBIH DEKAT DENGANNYA

Kegiatan Field Trip SD Caritas Christi 15 Januari 2024

"Kita dapat menikmati sayuran dan buah-buahan tetapi apakah kita juga bersedia untuk mengolah tanah, menanam, menyiram, dan memupuknya?"

Alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan untuk melangsungkan kehidupannya mulai dari udara segar, tanah yang subur, air bersih, sumber-sumber makanan, dan sebagainya. Namun, manusia terkadang hanya menikmati apa yang alam berikan tanpa ingin melakukan sesuatu yang berguna baginya. Manusia bernafas, minum, makan, memenuhi kebutuhan hidupnya dari apa yang alam suguhkan tetap enggan bersentuhan langsung dengannya.

Keakraban dengan alam adalah suatu pembiasaan. Pembiasaan tersebut sudah harus dimulai sejak dini. Karena itu, anak-anak seharusnya diberi kesempatan untuk sering berinteraksi dengan alam. Dengan demikian mereka dapat melihat alam sebagai sumber kehidupan yang harus ia peduli.

Sebagai lembaga pendidikan, SD Caritas Christi memainkan salah satu peran pentingnya. Peran penting itu adalah mengakrabkan anak-anak didik dengan alam. Tujuannya agar mereka melihat alam sebagai bagian dari kehidupannya. Dengan demikian, diharapkan kelak mereka tidak merusak, mengeksploitasi, atau bersikap apatis terhadap alam.

Pokok pikiran tersebut dituangkan dalam bentuk Kegiatan Field Trip. Field Trip sendiri merupakan agenda tahunan SD Caritas Christi. Field Trip kali ini anak-anak didik diajak untuk mengunjungi Ecopark Ancol, tepatnya Ancol Learning Farm. Ini adalah tempat di mana mereka dapat mengenal secara lebih dekat alam dan sumber dayanya.

Senin, 15 Januari 2024, anak-anak didik dan para guru berangkat menuju Ecopark Ancol. Kegiatan ini diawali dengan arahan pagi di mana Pak Ronald mengingatkan anak-anak didik agar berperilaku sopan dan tertib selama kegiatan berlangsung. Selanjutnya, Pak Aven mengajak anak-anak dan para guru untuk berdoa bersama, memohon penyertaan Tuhan Yesus agar kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh sukacita. Setelah itu, anak-anak didik berjalan dalam bentuk barisan menaiki bus masing-masing. Kelas I dan II menaiki bus 1 sedangkan kelas III, IV, V, dan VI menaiki bus 2.

Kurang lebih pukul 07.30 kami berangkat ke lokasi. Perjalanan selama 1 jam ditempuh dengan penuh keceriaan hingga akhirnya kami tiba di Ancol Learning Farm. Di sana kami disambut hangat oleh para kakak pendamping. Kami diarahkan menuju sebuah bangunan yang beratap tinggi ditopang tiang-tiang kokoh. Bangunan itu tidak berdinding. Di sana mereka memperkenalkan diri lalu menjelaskan secara singkat tentang apa saja yang terdapat di dalam lokasi Ancol Learning Farm. Ada juga hiburan berupa penampilan sulap dari kak badut.

Akhirnya tiba saat untuk berkeliling melihat seisi Ancol Learning Farm. Anak-anak didik dibagi menjadi 3 kelompok besar. Kelompok pertama adalah kelas I dan II. Pertama-tama mereka diajak bercocok tanam jagung. Mereka berkesempatan untuk menjadi pak dan bu tani dengan mengenakan caping untuk menggemburkan tanah, menanam benih jagung, lalu menyiraminya. Kelompok kedua adalah kelas III dan IV. Mereka memulai petualangan dengan mengunjungi kandang kelinci. Kakak pendamping menjelaskan tentang cara merawat kelici dan makanan-makanan kesukaannya. Kelompok ketiga adalah kelas V dan VI. Mereka langsung menuju kandang rusa. Di sana mereka dijelaskan salah satunya tentang perbedaan antara rusa dan kambing.

Selain itu, masih banyak lokasi lain yang mereka hampiri. Ada kandang ayam kalkun, kolam berisi kura-kura, kandang angsa, kandang kambing, pengolahan biogas, pengolahan pupuk, serta tanaman hidroponik dan aquaponik. Ketika berkunjung ke kandang hewan, mereka dijelaskan tentang ciri khas, makanan, dan cara merawat hewan-hewan tersebut. Ketika berjunjung ke tempat pengolahan biogas, mereka diberi pemahaman bahwa biogas merupakan hasil fermentasi kotoran ternak. Berbagai kotoran ternak dikumpulkan dalam satu wadah, ditutup rapat, lalu didiamkan selama beberapa bulan hingga menghasilkan gas. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar dan bisa juga untuk menggantikan gas alam. Selanjutnya, di area pengolahan pupuk, mereka dijelaskan tentang jenis-jenis pupuk organik, yaitu pupuk kering dan pupuk cair. Pupuk tersebut diolah dari kotoran ternak dan tanaman kering. Pupuk-pupuk itu nantinya akan digunakan untuk menyuburkan tanaman-tenaman yang ada di sana. Terakhir, ada tanaman-tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik dan aquaponik. Mereka diberi pemahaman bahwa kedua teknik penanaman tersebut dilakukan untuk menghemat lahan. Budidaya tanaman dengan teknik ini cocok untuk dilakukan warga yang pekarangan rumahnya sempit.

Selain ilmu pengetahuan, mereka banyak menimba pengalaman baru seperti bercocok tanam, mengejar dan menangkap bebek, memberi makanan untuk hewan-hewan, menghancurkan tanaman kering untuk dijadikan pupuk, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi mereka untuk merawat dan memberdayakan lingkungannya. Selain itu, semoga setelah kembali berkumpul bersama anggota keluarga, mereka bisa membagikan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai salah satu pencapaian dari proses pembelajaran mereka selama ini di SD Caritas Christi. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengalami tetapi juga berdampak bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar.

Seusai makan siang dan foto bersama, kami berpamitan kepada para kakak pendamping untuk kembali ke sekolah. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas pendampingan mereka yang penuh keramahtamahan sehingga kami menjadi nyaman dalam berkegiatan di sini. Akhirnya, pukul 12.00 kami kembali menumpangi bus lalu menuju ke sekolah tercinta dalam keadaan sehat dan penuh sukacita.

 

Kontributor: Ronald Beatus

Dokumentasi: Ronald Beatus